*episode AKIBAT PERMAINAN KEJUJURAN “itu yang aku tau tentang
kamu...”
DEG!! Kali ini Dea benar-benar tersanjung sekaligus gusar. Bagaimana
tidak, ada seorang teman laki-lakinya mengungkapkan isi hatinya tentang Dea.
Ceritanya begini, hari sabtu dan ahad kemarin organisasi
teman seangkatan difakultasnya mengadakan acara family gathering atau
istilahnya makrab angkatan khusus angkatan Dea. pada malam ahadnya, sekitar
pukul 00.30 tim sukses acara tersebut mengadakan permainan namanya heart to
heart. Cara mainnya adalah dengan membentuk lingkaran, setiap anak harus
memiliki sebuah lilin didepannya. Sebelumnya, setiap anak harus menulis namanya
sendiri dalam kertas kecil yang dibagikan tim sukses dan dikumpulkan kembali. Kemudian
masing-masing anak akan mengambil satu kertas dari kertas-kertas keseluruhan
anak yang sudah dikumpulkan dan mendapatkan nama teman mereka dikertas tersebut.
Masing-masing harus mendeskripsikan teman mereka yang tertulis dikertas yang
telah diterima dalam formasi lingkaran yang dibuat baru kemudian menyalakan
lilin anak tersebut (yang dia maksudkan).
Pada permainan ini, yang mendapatkan nama Dea ternyata salah
satu teman laki-lakinya. Ketika itu, dea benar-benar tidak menyangka yang
dideskripsikan temannya itu adalah dia. Pasalnya, yang dideskripsikan begini,
“menurut saya, dia seorang yang semangat, ceria, dan kalau
dilihat-lihat senyumannya manis juga, mungkin teman kita ada yang suka sama
dia. Dia juga aktif dikelas dan aktif diorganisasi. Tapi organisasi yang dia
ikuti bukan organisasi pergerakan. Setiap ada event dia selalu ada, ya semangat
lah. Menurutku dia juga cakep, ‘alim. Kalau ditanya cewe atau cowo, yang jelas
dia sholih/sholihah. Dia juga sopan. Siapa dia?”
Begitu perfect pernyataannya, dan siapa sangka ternyata yang
dia maksud adalah Dea.! dan ketika teman laki-laki tersebut berkeliling, dia
berhenti didepan Dea dan menyalakan lilinnya.
“Masya Alloh... yang dia maksud adalah aku?” batin dea. dia
tidak menyangka adalah orang yang berani jujur tentang dia didepan banyak
orang. Dia juga tidak menyangka sebegitu perfectkah didepan temannya itu.
Dea memperbanyak istighfar karena takut pujiannya temannya
justru dapat menggoyahkan keimannannya dan menjadi ujub atau berbangga diri. Dea
juga tidak ingin mengubah dirinya menjadi seseorang yang aneh karena pernyataan
itu. Dia ingin bersikap alami dan biasa saja.
Tapi sebenarnya didalam hatinya, Dea memendam rasa takut
yang luar biasa. Dia takut tidak bisa menghilangkan kata-kata itu dari telinga
dan pikirannya. Dia tidak mau terkubur rasa aneh yang ditimbulkan darinya.
Astaghfirulloh...
Ditambah lagi, teman laki-laki yang mendapatkan namanya itu
adalah salah satu teman pertamanya ketika memulai kuliah di Kota itu. Dia yang
pernah menawarkan dirinya sebagai teman curhat Dea, walau sekarang ini yang dea
tau tentang dia adalah dia sedang menyukai teman mereka yaitu Iva. Kata teman-teman,
dia juga termasuk laki-laki terganteng se-angkatannya itu.
Dea benar-benar shock ketika itu.
Setelah permainan usai, ketika si dia berada disamping Dea,
dea pun bertanya,
“kamu berlebihan banget tadi, waktu mendeskripsikan aku....”
kata dea sembari melihatnya.
“itu yang aku tau tentang kamu.” Jawabnya singkat.
Dea berharap semoga hal itu tidak berakibat apapun terhadap
kondisi sosialnya. Dan berharap semoga yang dia katakan benar-benar dilakukan
Dea dan menjadi lebih baik lagi. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar