Lauh Mahfuzh, Jodoh, dan Cinta

Lauh Mahfuzh, Jodoh, dan Cinta

By. Ma’rifatun Nisa

Bismillah.

Berbicara mengenai jodoh, saya yakin semua muslimin dan muslimat pasti sudah mengerti jika jodoh mereka telah diatur oleh Allah swt. dan jika masih belum bertemu menandakan masih disimpan-Nya jodoh mereka di lauh mahfuzh.

Apa itu lauh mahfuzh? Didalam Al-Qur’an banyak sekali disebutkan kalimat yang bermakna lauh mahfudz. Sekurang-kurangnya terdapat dalam 13 surat didalam Al-Qur’an. Surat-surat itu adalah:

1.      QS. Al-An’aam (6) : 59 dengan sebutan kitaabin mubiinin, yakni kitab yang nyata. Dalam ayat ini mengandung makna bahwa segala sesuatunya telah diatur oleh Allah dan telah tertulis dalam kitaabin mubiinin (lauh mahfuzh).

2.      QS. Al-A’raaf (7) : 37 dengan hanya menyebutnya kitaab.

3.      QS. Yunus (10) : 61 dengan sebutan kitaabin mubiinin.

4.      QS. Huud (11) : 6 dengan sebutan kitaabin mubiinin.

5.      QS. Ar-Ra’d (13) : 39 dengan sebutan ummul kitaab. Dalam ayat ini dikatakan bahwa Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki).

6.      QS. Al-Israa’ (17) : 58 dengan sebutan alkitaabi masturaa.

7.      QS. Thaahaa (20) : 52 dengan hanya menyebut kitaab.

8.      QS. Hajj (22) : 70 dengan hanya menyebut kitaab dan mengandung makna bahwa Allah mengetahui apa yang ada dilangit dan dibumi sebagaimana yang telah termaktub dalam lauh mahfuzh.

9.      QS. Saba’ (34) : 3 dengan sebutan kitaabin mubiinin.

10.  QS. Faathir (35) : 11 dengan hanya menyebut kitaab.

11.  QS. Yaasiin (36) : 12 dengan menyebut imaamin mubiinin atau Kitab induk yang nyata. Ayat ini menerangkan bahwa Allah mencatat apa yang telah manusia lakukan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan didalam lauh mahfuzh.

12.  QS. Az-Zukhruf (43) : 4 menyebut lauh mahfuzh sebagai ummil kitaab.  Disisi-Nya, kitab ini adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.

13.  QS. Al-Buruuj (85) : 22 dalam ayat ini lauh mahfuzh disebutkan secara riil dengan kata lauhin mahfuzh. Berkaitan dengan ayat sebelumnya bahwa Al-Qur’an juga tersimpan didalamnya.

Dengan fakta tersurat dan tersirat dari makna dan kandungan yang ada dalam Al-Qur’an, tidak dapat dibantah lagi bahwa adanya Lauh Mahfuzh, yaitu yang merekam segala qadha dan takdir Allah SWT, segala sesuatu yang sudah, sedang, atau yang akan terjadi di alam semesta ini. Demikian ini merupakan bukti nyata akan mengagungkan kehendak dan kebijaksanaan Allah SWT yang Maha Kuasa.

Kembali lagi mengenai jodoh.

Setelah sedikit mengetahui tentang Lauh Mahfuzh, sudah dapat dipastikan bahwa jodoh manusia tidak luput dari bahasan didalamnya. Allah secara tegas menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan supaya kita semua mengingat kebesaran Allah.[1] Hal senada juga diungkapkan dalam QS. An Naba’ (78) ayat 8, dan QS. Az Zukhruf (43) ayat 12.

Lebih lanjut lagi disebutkan didalam QS. Yaasiin (36) : 36 bahwa mulai dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri manusia maupun apa yang tidak manusia ketahui, semuanya diciptakan berpasangan. Dari jenis binatang ternak[2], buah-buahan[3], hingga penjelasan bahwa manusia diciptakan berpasangan sebagai pria dan wanita.

Berhubung jodoh sudah dapat dipastikan adanya, jangan ragu dan jangan galau ya sob andainya sekarang kamu-kamu atau kita-kita belum menemukan seseorang yang tepat untuk mendampingi hidup. Kalau kata Salim A Fillah,

“Jodoh kita sudah tertulis di Lauh Mahfuzh. Mau diambil dari jalan halal ataukah haram, dapatnya yang itu juga. Yang membedakan, adalah rasa berkahnya. Bukan tentang apa, berapa, atau siapa, tapi tentang bagaimana Allah memberikannya. Diulurkan lembut mesra, atau dilempar dengan penuh murka..”

Nah, sudah paham kah?

Tidak perlu cemas mengenai jodoh, karena Allah akan mempertemukannya dengan kita diwaktu yang tepat yang Dia kehendaki. Berdo’a meminta jodoh yang terbaik boleh-boleh saja. Yang perlu diingat adalah jangan hanya mengharap yang seperti bla bla bla, tapi berusahalah untuk “menjadi”.

Bukankah sudah jelas pula bahwa Allah menjanjikan pasangan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik[4] begitupun sebaliknya?. Jika kamu menginginkan jodoh yang baik, yang sholeh atau sholehah maka kamu juga harus berusaha bisa menjadi jodoh yang baik dan sholeh atau sholehah untuk jodohmu.

Sebagai hamba-Nya, tidak lupa juga kita pasrahkan segala urusan kita pada-Nya. Berharaplah hanya kepada-Nya. Memintalah hanya kepada-Nya. Jika kamu jatuh hati pada seseorang, maka kejarlah Sang pemilik hati. Dekati Allah, lalu berdo’alah. Bukan berharap ditempat yang bukan semestinya.

“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya”

-Imam Syafi’i-

Cinta memang fitrah manusia, sob..

Mencintai seseorang itu adalah hak kita. Islam tidak melarang diantara manusia saling mencintai bahkan menganjurkan untuk saling menyayangi dan tolong menolong. Biarlah seseorang yang kita cintai menjadi urusan-Nya. Bukankah jodoh kita sudah ditetapkan di Lauh Mahfuzh?

“Fashbir sabran jamiila...,” maka bersabarlah dengan kesabaran yang baik. QS. Al-Ma’arij (70) : 5

Semangat perbaiki diri, jaga iman dan jaga hati semoga Allah dekat dan mudahkan jodoh kita nanti. Aamiin J

Kebumen, 08 Februari 2016

---

[1] QS. Adz Dzaariyaat (51) : 49

[2] QS. Asy Syuura (42) : 11

[3] QS. Ar Ra’d (13) : 3

[4] QS. An Nuur (43) : 26