TRADISI
KEAGAMAAN NUUN
DI DESA
KARANGDUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN
Periode
|
Tujuan
|
Metode
|
Lembaga Penyelenggara
|
Fase
pertama, antara tahun 1880-1920
|
-pengajaran
bahasa diperkenalkan dengan unsur baru yang lain, yaitu ilmu fonetik
deskriptif
|
-metode
langsung (al-thariqah al-mubasyarah/ direct method
-metode
bunyi (al-thariqah al-shautiyyah/phonetics method)*
|
|
Fase
kedua, antara tahun 1920-1940
|
metode-metode
yang bersifat kompromi (al-thariqah al-ittifaqiyyah/ compromise method) dan
metode membaca (al-thariqah al-qira’ah/ reading method)
|
||
A Periode 1940-1950,
c.
|
lahirnya metode efisien dan praktis
dari dunia ketentaraan. Metode ini terkenal dengan sebutan American Army Method
( al-thariqah al-jundiyyah al-amrikiyyah), yakni metode yang lahir dari
markas tentara Amerika untuk kepentingan ekspansi perang.
|
||
Periode 1950-1960
|
periode munculnya metode audiolingual
(al-thariqah al-sam’iyyah al-syafawiyyah) di Amerika dan audiovisual
(al-thariqah al-bashariyyah) di Inggris dan Prancis, sebagai akibat langsung
dari sukses army method.
|
||
Periode 1960-1970,
|
adalah periode munculnya kerraguan dan
kaji ulang terhadap hakikat belajar bahasa. Periode ini merupakan awal
runtuhnya metode audiolingual, dan populernya analisis kontrastif, yang
berupaya membantu mencari landasan teori dalam dalam pembelajaran bahasa.
|
||
Fase
keempat, antara tahun 1970-1980.
|
pendekatan
komunikatif (al-madkhal al-ittishali/ communicative approach) dalam belajar
bahasa.
|
Periode
|
tujuan
|
metode
|
Lembaga
|
Bahasa Arab Sebagai Bahasa
Agama Verbal
|
untuk memenuhi kebutuhan
seorang muslim dalam menunaikan ibadah ritual, khususnya ibadah shalat.
|
metode abjadiyah (alphabetical
method) yang terkenal dengan nama metode baghdadiyah
|
|
Bahasa Arab Sebagai Media
Memahami Agama
|
mendalami ajaran agama Islam.
|
metode gramatika-tarjamah
(thariqah al-qawa'id wa al-tarjamah) dengan teknik tradisional, guru (Kiai) dan para murid (santri)
masing-masing memegang buku (kitab)
|
tumbuh dan berkembang di
berbagai pondok pesantren salaf
|
Bahasa Arab Sebagai Media
Komunikasi
|
tidak sekedar memiliki
kemampuan berbahasa Arab reseptif (pasif), tetapi kemampuan berbahasa yang
lebih aktif dan produktif.
|
metode langsung (Al-Thariqah
Al-Mubasyirah)
|
sangat dominan berlaku di
berbagai pondok pesantren salaf
|
Awal abad ke-19
Tahun pertama
|
Bahasa untuk komunikasi dan
pembelajaran
|
Metode langsung
|
di berbagai pondok pesantren
atau lembaga pendidikan Islam modern
|
Pada tahun kedua
|
seorang lulusan perguruan Islam
modern ini telah mampu berkomunikasi
dengan bahasa Arab secara lisan dan tulis, serta mampu membaca buku berbahasa
Arab dalam berbagai subyek pengetahuan.
|
metode induktif (Al-Thariqah
Al-Istiqra'iyah), ditambah dengan latihan intensif qira'ah (reading), insya'
(writing), dan muhadatsah (speaking/conversation).
|
Di perguruan tinggi
|