Selasa, 24 Mei 2016


TRADISI KEAGAMAAN NUUN

DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN

Rabu, 30 Maret 2016

Pengembangan Bahan Ajar dalam Pembelajaran Bahasa Arab

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan dan Penulisan Bahan Ajar

Lauh Mahfuzh, Jodoh, dan Cinta

Lauh Mahfuzh, Jodoh, dan Cinta
By. Ma’rifatun Nisa

Bismillah.
Berbicara mengenai jodoh, saya yakin semua muslimin dan muslimat pasti sudah mengerti jika jodoh mereka telah diatur oleh Allah swt. dan jika masih belum bertemu menandakan masih disimpan-Nya jodoh mereka di lauh mahfuzh.

Sejarah perkembangan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia

MA’RIFATUN NISA 
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB 

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DIINDONESIA
Periode
Tujuan
Metode
Lembaga Penyelenggara
Fase pertama, antara tahun 1880-1920
-pengajaran bahasa diperkenalkan dengan unsur baru yang lain, yaitu ilmu fonetik deskriptif

-metode langsung (al-thariqah al-mubasyarah/ direct method
-metode bunyi (al-thariqah al-shautiyyah/phonetics method)*

Fase kedua, antara tahun 1920-1940

metode-metode yang bersifat kompromi (al-thariqah al-ittifaqiyyah/ compromise method) dan metode membaca (al-thariqah al-qira’ah/ reading method)

A Periode 1940-1950,
c.       

lahirnya metode efisien dan praktis dari dunia ketentaraan. Metode ini terkenal dengan sebutan American Army Method ( al-thariqah al-jundiyyah al-amrikiyyah), yakni metode yang lahir dari markas tentara Amerika untuk kepentingan ekspansi perang.

Periode 1950-1960

periode munculnya metode audiolingual (al-thariqah al-sam’iyyah al-syafawiyyah) di Amerika dan audiovisual (al-thariqah al-bashariyyah) di Inggris dan Prancis, sebagai akibat langsung dari sukses army method.

Periode 1960-1970,

adalah periode munculnya kerraguan dan kaji ulang terhadap hakikat belajar bahasa. Periode ini merupakan awal runtuhnya metode audiolingual, dan populernya analisis kontrastif, yang berupaya membantu mencari landasan teori dalam dalam pembelajaran bahasa.

Fase keempat, antara tahun 1970-1980.

pendekatan komunikatif (al-madkhal al-ittishali/ communicative approach) dalam belajar bahasa.

Ket.:
1.      Kosakata harus diajarkan dalam kalimat, tidak berdiri sendiri-sendiri tanpa konteks karena kalimat adalah unit bahasa yang paling pokok ;
2.      Kalimat yang diajarkan tidak boleh disajikan tanpa hubungan tetapi selalu harus dikaitkan dengan persoalan yang menarik hati murid;
3.      Hal-hal baru diajarkan melalui gerak-gerik tangan, gambar dan kata-kata yang sudah diketahui sebelumnya;
4.      Bacaan diberikan kemudian dan hanya diajarkan bacaan yang bahannya disusun tahap demi tahap sehingga berangsur-angsur dengan melalui bacaan murid akan mengenal negara asing dan kebudayaannya. Negara asing yang dimaksud disini ialah negara yang bahasanya dipelajari si murid;
5.      Pengetahuan tatabahasa diperoleh secara induktif dengan mempelajari teks














Sumber lain menyebutkan
Periode
tujuan
metode
Lembaga
Bahasa Arab Sebagai Bahasa Agama Verbal
untuk memenuhi kebutuhan seorang muslim dalam menunaikan ibadah ritual, khususnya ibadah shalat.
metode abjadiyah (alphabetical method) yang terkenal dengan nama metode baghdadiyah

Bahasa Arab Sebagai Media Memahami Agama
mendalami ajaran agama Islam.
metode gramatika-tarjamah (thariqah al-qawa'id wa al-tarjamah) dengan teknik tradisional,  guru (Kiai) dan para murid (santri) masing-masing memegang buku (kitab)
tumbuh dan berkembang di berbagai pondok pesantren salaf
Bahasa Arab Sebagai Media Komunikasi
tidak sekedar memiliki kemampuan berbahasa Arab reseptif (pasif), tetapi kemampuan berbahasa yang lebih aktif dan produktif.
metode langsung (Al-Thariqah Al-Mubasyirah)
sangat dominan berlaku di berbagai pondok pesantren salaf
Awal abad ke-19
Tahun pertama
Bahasa untuk komunikasi dan pembelajaran
Metode langsung
di berbagai pondok pesantren atau lembaga pendidikan Islam modern
Pada tahun kedua
seorang lulusan perguruan Islam modern ini  telah mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab secara lisan dan tulis, serta mampu membaca buku berbahasa Arab dalam berbagai subyek pengetahuan.
metode induktif (Al-Thariqah Al-Istiqra'iyah), ditambah dengan latihan intensif qira'ah (reading), insya' (writing), dan muhadatsah (speaking/conversation).
Di perguruan tinggi

Rabu, 23 Maret 2016

Bahasa Arab untuk Tour Guide

Kursus Bahasa Arab untuk Tour Guide ( أدلة السياح )

Yang perlu dikuasai oleh seorang Tour Guide, beberapa diantaranya adalah:

Rumi

Berguru cinta pada Rumi
Dengan cinta
Yang pahit menjadi manis

Seorang Rumi
Bagi kita sudah tak asing lagi mendengar nama Rumi. Apalagi kaum penyair. Lalu siapa Rumi itu?

Sabtu, 30 Januari 2016

Kamis, 28 Januari 2016; Ngaji Kitab Hujjah Aswaja by Ustadz Roisuddin, S.Pd.I

Tiga jenis orang yang membaca Al-Qur’an:

Rabu, 27 Januari 2016

dangerous and indangerous Language in Indonesia

okee

let's study English,! now, we will read about language. Indangerous Language.


Biak language

It is spoken in Biak and Numfor and numerous small islands in this archipelago in the province of Papua, Indonesia will survive.
a.     Biak is still in danger of extinction
-       Only 30.000 speakers
-       Younger generations do not even generally have passive knowledge of the language.
-       Within the main towns the generation of speakers aged between 20 and 50 have only passive knowledge of the language and rarely use the language actively, instead preferring to use Malay.
UNTUKMU YANG PALING SETIA MENUNGGUKU

aku tau kamulah yang paling dekat
kamu bisa saja menjemputku sekarang, esok, atau lusa
atau kapanpun yg kamu mau